Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keterkaitan Holocaust Jerman dengan Bom Atom Jepang Hingga Berdosanya Einstein

holocaust bom atom einstein
Sumber gambar : Nationalgeographic.grid.id
Keterkaitan Holocaust Jerman dengan Bom Atom Jepang Hingga Berdosanya Einstein - Bom atom pernah dijatuhkan di Hiroshima Jepang pada tahun 1945 yang menewaskan lebih dari 500 anak-anak yang pada waktu itu memang sedang jam belajar di sekolah.

Terdapat sebuah monumen di salah satu museum di Jepang yang menjadi saksi bisu betapa ganasnya dampak dari bom atom tersebut.

Namun, uniknya di monumen tersebut ada tiga lukisan relief anak-anak yang  membawa sebuah buka bertuliskan E=MC2 yang merupakan rumus penemuan Einstein yang dikembangkan menjadi bom atom.

Dari gambar relief tersebut seolah menyalahkan Einstein yang posisinya menjadi penemu rumus E=MC2. Mungkin karena bom atom yang dijatuhkan ke Hiroshima itu tercipta dari rumus einstein tersebut.

Padahal sebenarnya jika kita melacak pembuatan bom atom yang dijatuhkan ke Hiroshima itu, pembuatnya adalah Oppenheimer.

Memang betul Einstein sama sekali tidak terlibat langsung dalam pembuatan bom atom. Namun, tanpa persetujuan dari Einstein, tentu Oppenheimer tidak akan membuat bom atom tersebut.

Hal ini bisa dibuktikan dengan sebuah surat yang dikirimkan oleh Einstein kepada Presiden Amerika saat itu, yang menyatakan bahwa para ilmuan sudah menemukan sumber energi yang sangat besar dari uranium.

Sumber energi tersebut bisa dikembangkan menjadi bahan peledak bom dengan tingkat ledakan yang sangat dahsyat.

Berawal dari surat Einstein itulah Amerika langsung mengambil tindakan dengan membuat proyek pembuatan bom yang dipimpin langsung oleh Oppenheimer.

Proyek pembuatan bom atom ini dikerjakan oleh para ilmuan hebat yang dimiliki Amerika pada saat itu, jadi tidak heran jika daya ledak bom atom ini dapat melumpuhkan seluruh Jepang.

Berawal dari Tragedi Holocaust di Jerman

holocaust bom atom einstein
Sumber gambar : Intisari.grid.id
Tragedi Holocaust di Jerman merupakan kisah kelam di negera tersebut, terjadi pembantaian besar-besaran terhadap kaum Yahudi Jerman oleh tentara NAZI yang dipimpin langsung oleh Hitler.

Hal ini menyebabkan para ilmuan Yahudi yang ada di Jerman terpaksa mengungsi ke negara lain yang lebih aman, seperti Einstein dan ilmuan Yahudi lainnya yang mengungsi ke Amerika.

Bertepatan dengan tahun 1938, dua ilmuan yang ikut mengungsi ke Amerika tersebut menemukan 
sebuah teori yang cukup menghebohkan dunia sains, kedua ilmuan tersebut Otto Hann dan Fritz Strassmann.

Mereka berdua menemukan sebuah reaksi atom yang mereka sebut dengan istilah Fisi nuklir. Yaitu sebuah temuan yang mengungkap bahwa atom bisa dibelah.

Pada waktu itu Otto Hann dan Fritz melakukan percobaan pada unsur uranium yang menjadi cikal bakal terciptanya bom atom.

Uranium tersebut di bom bardir dengan neutron sehingga uranium tersebut bisa berubah menjadi unsur lain yaitu Barium yang sifatnya lebih ringan dari uranium.

Saat itu Otto Hann tidak mengerti apa sebenarnya yang sedang terjadi, karena dia memang menggeluti dunia kimia. Dia hanya mampu mengamati reaksinya dan tidak dengan teori dibelakangnya.

Maka Ottohan mengirimkan surat kepada Lise Meitner yang mengungsi ke Swedia, ia seorang perempuan sekaligus Fisikawan cerdas yang menjadi partner Otto hann semasa masih di Jerman.

Ottohan meminta bantuan Lise Meitner untuk memecahkan misteri dibalik uji coba pemecahan uranium tersebut.

Setelah dianalisa, Lise Meitner menjelaskan kepada Otto Hann bahwa inti atom pada uranium sudah terbelah, sehingga massa sebagian atomnya hilang dan berubah menjadi energi.

Kemudian mereka mulai melakukan analisa hingga menghitung dengan menggunakan metode rumus Einstein yaitu E=MC2.

Dari perhitungan tersebut didapatkan hasil bahwa energi yang dihasilkan dari pembelahan inti atom uranium tersebut bisa mencapai 200 MeV (mega electron volt).

Kabar penemuan fisi nuklir diatas, akhirnya terdengar oleh ilmuan lain yang juga ikut mengungsi ke Amerika yang bernama Leo Szilard. Leo Szard inilah ilmuan pertama yang menduga bahwa fisi nuklir ini bisa menjadi bom.

Dugaan Leo Szard itulah kemudian ia kembangkan dengan mengajak kawan ilmuannya yang ahli fisika bernama Enrico Fermi.

Yang akhirnya mereka berdua dapat menyimpulkan bahwa pembelahan inti atom yang terjadi akan menjadi pemicu reaksi berantai berupa pecahnya atom-atom yang lain sehingga menghasilkan energi yang luar biasa besar.

Atas temuannya ini Leo Szard langsung bergegas memberi tahu Einstein, bahwa dengan rumus E=MC2 yang Einstein temukan dapat menghasilkan energi yang sangat besar dari inti atom.

Selain itu, Leo Szard juga mendesak Einstein agar secepatnya mengirim surat kepada Presiden Amerika untuk memberi tahu temuannya itu.

Singkat cerita, berawal dari surat Einsteiin itulah kemudian dibangun proyek pembuatan bom atom yang dipimpin langsung oleh Oppenheimer.

Itulah kisah awal bagaimana bom atom itu bisa tercipta, sehingga menyebabkan masyarakat Jepang seolah menyalahkan Einstein karena rumusnya tersebut. Selain itu, surat yang Einstein kirimkan kepada Presiden Amerika juga menjadi titik awal pembangunan proyek pembuatan bom atom. Singkatnya, Jepang-lah yang menjadi korban dari hasil temuan tersebut. begitulah penjelasan mengenai Keterkaitan Holocaust Jerman dengan Bom Atom Jepang Hingga Berdosanya Einstein

Posting Komentar untuk "Keterkaitan Holocaust Jerman dengan Bom Atom Jepang Hingga Berdosanya Einstein"